Jumat, 04 Juli 2014

Kritikan Syaikh Abdul Hadi Al Umairy untuk Ustadz Luqman Ba’abduh (bagian 1)

إن الحمد لله نحمده و نستعينه ونستغفره ونعود بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهديه الله فل مضل له ومن يضلل فل هادي له وأشهد أن لا إله إل الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله.
يَا أيّها الّذِينَ ٱمَنُوا اتّقوا اللّهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنّ إِلّا وأنتُم مّسلِمُون
[ٱل عمران ١٠٢]
يَا أَيّهَا النّاسُ اتّقُوا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُم مّن نّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللّهَ الّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
[النساء ١]
يَا أَيّهَا الّذِينَ آمَنُوا اتّقُوا اللّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
[الحزاب ٧٠-٧١]
 أما بعد..
فإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كلام اللَّهِ، وخير الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلُّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ.
Saudara-saudaraku, sebelum saya memulai pelajaran hari ini, saya ingin menegaskan sebuah perkara. Perkara ini pada hakikatnya tidaklah memberi pengaruh kepadaku sama sekali. Dan demi Allah, saya mengatakan ucapan ini dalam keadaan jujur (insya Allah) “Perkara ini tidaklah memberi pengaruh terhadapku sama sekali dan saya tidak pernah menghiraukannya”. Akan tetapi terpaksa saya harus menjelaskannya dikarenakan hal-hal yang mungkin terbetik dalam jiwa sebagian orang. Dan marupakan hak setiap insan untuk meminta kejelasan dan kepastian sebuah perkara. Walaupun pada dasarnya saya meyakini dengan apa yang ada pada diriku dan tidak ada seorang pun yang bisa membuatku ragu terhadap diriku sendiri.
Ucapan yang telah tersebar dan telah kalian dengarkan (dan saya katakan “Rekam ucapan ini dan sampaikan kepada Luqman agar dia menyadari hakikat dirinya dan bukan agar dia mengetahui hakikat diriku. Dia harus mengetahui siapa dirinya?, dan dia juga harus menyadari tanggung jawab dari ucapan yang telah dia ucapkan, demikian juga hendaknya dia menyadari bahwasanya persaksiannya akan ditulis dan akan dimintai pertanggung jawaban darinya di hari kiamat kelak”
Saya tidak mengenalnya, kalau sendainya saya melihatnya, saya tidak akan mengetahuinya, dan saya tidak pernah mengenal seseorang yang bernama Luqman kecuali di negara kalian.
Akan tetapi hal tersebut bukanlah patokan; yaitu tatkala saya tidak mengenalnya maka dia termasuk orang yang “Majhul” sebagaimana yang ia tuduhkan. Bukan demikian!, saya hanya berbicara seputar pengetahuanku bahwasanya saya tidak mengenalnya.
Adapun dia, dia telah berbicara dengan ucapan yang akan dimintai pertanggung jawaban darinya di hari kiamat nanti. Dia menulis dan menyebarkan bahwasanya Abdul Hadi Al-Umairi “Majhul”. Sekarang saya ingin mengajak kalian berpikir sejenak, kalian adalah sekumpulan penuntut ilmu dan kami juga demikian, kalian pasti mengetahui kedustaan yang dilakukan orang ini, dan kalian mengetahui bahwasanya orang ini ingin menampilkan diri dan menjadikan dirinya sebagai rujukan dalam perkara “Al-Jarhu Wat-Ta’dil” (baca: yang menjelaskan diterima atau ditolaknya seseorang), sehingga dia yang memberi rekomendasi dan dia pula yang menjelaskan ditolaknya seseorang.
Ini yang diinginkannya. Tidaklah saya mengatakan ini, melainkan setelah melihat apa yang nampak dari orang ini. Ketergesah-gesahandan kelancangan yang dilakukannya terhadap para ulama.
Saya tidak merekomendasi diri saya sendiri bahwasanya saya adalah bagian dari ulama, tidak demikian. Akan tetapi kelancangannya terhadap ucapana para ulama.
Saya memiliki banyak rekomendasi dari ulama-ulama besar lagi kokoh di atas keilmuan. Demi Allah saya tidak pernah memiliki keinginan untuk menampakkannya, akan tetapi saya ingin memberitahukan kepada orang ini tentang kedudukanku. Seharusnya orang ini mengetahui kedudukannku.
Siapa Luqman? Dia ingin melawan para ulama besar dalam ucapan dan rekomendasi yang akan kalian dengarkan.
Kalian telah saksikan dan kalian akan dengarkan (insya Allah), kalian telah lihat disertai stempel resmi dan tulisan tangan mereka. Mereka yang berbicara dalam rekomendasi ini siapa? (tentunya bukan Luqman)
Apabila dia menyadari bahwasanya dia hanyalah seorang penuntut ilmu dan dia mengatakan bahwasanya dia hanyalah seorang penuntut ilmu, maka apa yang dia ketahui tentang ilmu “Al-Jarhu Wat-Ta’dil”(baca: yang menjelaskan diterima atau ditolaknya seseorang). Kita lemparkan kepadanya pertanyaan ini.
Bukankah engkau meyakini dengan apa yang telah ditetapkan oleh para ulama “Apabila seseorang telah direkomendasi oleh seorang ulama yang terpandang, apakah rekomendasinya diterima atau tidak?”. Apakah dia meyakini hal ini ataukah dia tidak meyakininya?.
Apabila dia seorang penuntut ilmu, maka inilah hakikat Manhaj Salaf.
Seorang ulama yang terpandang, apabila datang seseorang yang tidak kita kenal (agamanya) kemudian ulama tersebut (ulama yang terpandang) memberikan rekomendasi untuknya, maka rekomendasi tersebut diterima. Kecuali jika dia tidak mengenal ulama yang memberi rekomendasi tersebut, maka ini perkara lain.
Apabila dia tidak mengenal ulama-ulama yang telah memberikan rekomendasinya kepadaku, mungkin saja dia akan mengatakan bahwasanya ulama-ulama tersebut juga “Majhul”. Atau bisa jadi ulama-ulama tersebut tidak terpandang di sisinya. Sungguh ini adalah musibah selanjutnya. Kegelapan yang bertumpuk-tumpuk.
Beberapa rekomendasi yang ada padaku sekrang saya akan membacakannya untuk kalian. Saya hanya akan membacakan empat rekomendasi saja, walaupun masih ada rekomendasi-rekomendasi yang lain.

Rekomendasi pertama adalah rekomendasi Syaikh Yahya Utsman Al-Hindi al-Mudaris.
Beliau adalah seorang ulama ahli hadits, beliau adalah guru syaikh Muqbil. Syaikh Muqbil belajar kepadanya. Biografi beliau tercantum dalam biografi Syaikh Muqbil. Silakan kalian merujuk kepada biografi syaikh Muqbil, niscaya kalian akan mendapati di antara guru syaikh Muqbil adalah Syaikh Yahya Utsman yang juga merupakan guruku.
Saat ini saya akan memberikan untuk kalian sanad kitab-kitab ini dari jalur beliau. Beliau telah memberikanIjazah untukku, namun saya tidak akan membacakan “Ijazah” dari beliau, akan tetapi saya akan membacakan rekomendasi yang beliau peruntukkan khusus bagiku.
Rekomendasi kedua adalah rekomendasi seorang ulama ahli hadits Syaikh Washiyullah Abbas, seorang ulama yang kokoh keilmuannya. Dan saya akan membacakan rekomendasi dari beliau yang khusus diperuntukkan bagiku. Saya mengambil ilmu dari beliau kurang lebih lima belas tahun, hingga saya mendatangi kalian (pada daurah ini) berdasarkan wasiat (arahan) dari Syaikh. (silakan tanyakan kepada Ustadz Muhammad Naim yang sebelumnya kami bersama beliau di rumah)
Rekomendasi ketiga adalah rekomendasi seorang ulama ahli hadits Muhammadn Ali Adam Al-Etopia. Beliau adalah guruku dan sanda-sanad yang akan kalian dengar juga berasal dari jalur beliau, akan tetapi saya tidak akan membacakan “Ijazah” dari beliau, akan tetapi saya akan membacakan rekomendasi yang beliau peruntukkan khusus bagiku.
Rekomendasi yang keempat adalah rekomendasi Syaikh Prof. Dr. Muhammad Umar Bazmul. Apakah kalian mengenalnya?. Kalian akan mendengarkan rekomendasi dari beliau yang diperuntukkan khusus bagiku. Dan masih banyak lagi, akan tetapi yang disebutkan ini cukup (meyakinkan) Luqman atau tidak?.
Kalau dia tidak mengenal ulama-ulama yang disebutkan ini, maka hal ini adalah perkara lain. Apakah dia ingin menghukumi mereka juga sebagai orang-orang yang Majhul atau tidak terpadang di sisnya? Maka ini adalah perkara lain.
Dengarkan!
Rekomendasi Syaikh Yahya Utsman
rekomendasi Syaikh Yahya
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وبعد
Saudara Syaikh Abdul Hadi bin Muhji Al-Umairi adalah bagian dari saudara-saudara salafiyin. Dari sisi Akidah, Akidah beliau adalah Akidah Salaf, akhlak beliau adalah akhlak yang tinggi, wawasan beliau sangat baik dan kokoh, beliau memiliki beberapa sumbangsih dalam beberapa karya dan tulisan. Beliau sangat pantas untuk mendapatkan dorongan dan penghormatan.
Hanya kepada Allah kita memohon taufik
(ditulis oleh)
Yahya Utsman Al-Mudaris
Apakah kalian sudah dengar rekomendasi dari Syaikh ini? Beliau ini adalah guru Syaikh Muqbil dan beliau juga adalah guruku.
Rekomendasi Syaikh Washiyullah Abbas, beliau memiliki dua rekomendasi, saya akan membacakannya untuk kalian. (rekomendasi ini khusus diperuntukkan bagiku)
IMG-20140613-WA0000IMG-20140613-WA0001بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على خير خلق الله محمد وعلى آله وصحبه أجمعين, وبعد..
Telah meminta kepada kami Saudara kami yang mulia Abdul Hadi bin Muhji Al-Umairi rekomendasi ilmiyah untuk disampaikan kepada sebuah lembaga. Maka saya memberi rekomendasi untuknya secara ilmiyah yang dilandasi kelapangan dada. Beliau adalah orang yang memiliki semangat yang tinggi dalam menuntut ilmu, wawasan, dan membekali dirinya dengan pengetahuan umum dan khususnya dalam bidang hadits dan Faraidh (ilmu waris), dan dia telah belajar di majelisku di masjidil haram (semoga Allah membalasnya dengan kebaikan) sejak pertama kali saya memulai mengajar di Masjidil Haram dan saya sangat mengenalnya dari sisi keseriusan yang yang baik dan riwayat hidup yang baik, maka saya wasiatkan kepada saudara-saudara penanggung jawab di tempat ini dengan beberapa wasiat.
Ini adalah rekomendasi dari Syaikh Washiyullah Abbas
Rekomendasi kedua dari beliau (semoga Allah merahmatinya)
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على خير خلقه محمد وعلى آله وصحبه أجمعين, وبعد..
Sesungguhnya saudara Abdul Hadi bin Muhji Al-Umairi adalah salah seorang penuntut ilmu yang telah saya kenal sejak lama, saya mengenalnya sebagai seorang yang (serius) dalam menuntut ilmu dan bersungguh-sungguh serta senantiasa mengikuti para ulama di masjid-masjid dan di pelajaran-pelajaran mereka. Beliau dahulu adalah pelajar yang selalu duduk di majelis Syaikh Abdullah Alu Bassam (semoga Allah merahmatinya).
Apakah kalian mengenal Syaikh Abdullah Alu Bassam? Beliau adalah guruku. Aku selalu mengikuti majelisnya hingga beliau meninggal (semoga Allah merahmatinya)
Dan ini adalah persaksian Syaikh Waliyullah Abbas
Dan beliau (Abdul Hadi Al-Umairi) belajar di Ma’had Al-Haram kemudian melanjutkan ke Fakultas Al-Quran dan Sunah di Universitas Umul Qura, kemudian beliau terus mengikuti pelajaranku di Masjidil Haram pada pelajaran Hadits dan ilmu Hadits, oleh karena itu saya persaksikan keutamaan yang ada padanya dan keluasan wawasan yang dimilikinya.
Washiyullah Abbas.
Apakah kalian sudah dengar?
Tersisa rekomendasi siapa?
Syaikh Muhammad Ali Adam
IMG-20140613-WA0004
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين نبينا محمد الأمين وعلى آله وأصاحبه أجمعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين,أما وبعد..
Sesungguhnya saudara Abdul Hadi bin Muhji Al-Umairi adalah orang yang saya kenal dengan akhlak yang baik dan akidah yang lurus. Demikianlah saya mengenalnya dan saya tidak mendahului Allah dalam memberinya rekomendasi. Saya mengetahui hal tersebut darinya berdasarkan kehadirannya di pelajaran yang aku sampaikan di Masjid Jami’ Al-Abrar yang berlokasi di Jalan Manshur setiap malam kecuali malam Kamis dan Jumat yang membahas pelajaran Shahih Bukhari dan Muslim, Sunan An-Nasai’, Alfiyah Musthalah, dan Tuhfah Mardhiyah dalam bidang Ushul Fikih. Saya melihatnya sebagai orang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, senantiasa berperangai dengan adab penuntut ilmu, dan berakhlak dengan akhlak yang baik, dia tidak suka ikut campur dalam perkara-perkara yang bukun urusannya, tingkatan keilmuannya tinggi. Dia telah meraih banyak kebaikan demikian pula memberi banyak kebaikan, hal ini ditunjukkan oleh beberapa tulisan (penelitian) ilmiyah yang ditulisnya. Maka kami memohon kepada Allah subhaanahu wata’ala untuk menjadikannya bermanfaat bagi kaum muslimin secara umum dan bagi penuntut ilmu secara khusus. Dengan sebab inilah saya menulis rekomendasi ini.
وصلى الله وسلم وبارك على عبده رسوله محمد الأمين وعلى آله وصحبه أجمعين
Ditulis oleh
Muhammad bin Ali Adam
Pengajar di Darul Hadits di Mekah Mukaramah
Tersisa rekomendasi Syaikh Muhammad Bazmul
IMG-20140613-WA0002
إن الحمد لله نحمده و نستعينه ونستغفره ونعود بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهديه الله فل مضل له ومن يضلل فل هادي له وأشهد أن لا إله إل الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله صلى الله عليه وسلم. أما بعد
Sesungguhnya saudara yang mulia Syaikh Abdul Hadi bin Muhji bin Muhammad Al-Umairi (semoga Allah senantiasa memberikan taufik kepadanya dalam kebaikan) adalah orang yang saya kenal semangat dalam menuntut ilmu dan senantiasa berusaha mengikuti sunah dan kokoh di atas apa yang dicontohkan olehSalafus Shaleh hal tersebut ia hiasi dengan perhiasan penuntut ilmu berupa akhlak dan adab yang mulia. Dan tidaklah saya mendahului Allah dalam merekomendasi seseorang. Dan saya wasiatkan untuk membantunya dalam meraih apa yang direncanaknnya, karena sesungguhnya (insya Allah) dia berhak untuk mendapatkan hal tersebut dan tidaklah saya mendahului Allah dalam merekomendasi seseorang. Sebagaimana juga saya mewasiatkan kepadanya untuk bertakwa kepada Allah subhaanahu wata’ala dan senantiasa memperbanyak amal saleh dan menjauhi kawan-kawan yang buruk serta untuk senantiasa memanfaatkan waktu dan usia dalam hal-hal yang bermanfaat.
Aku tuliskan wasiat ini berdasarkan permintaan darinya, dan hanya Allah subhaanahu wata’ala sajalah yang mengetahui apa yang ada di dalam dada.
وفق الله الجميع لما يحب ويرضى وصلى الله على محمد وعلى آله وصحبه وسلم
(ditulis oleh)
Prof. Dr. Muhammad bin Umar bin Salim Bazmul
Apakah kemajhulan telah hilang ataukah belum? Apakah masih ada yang tersisa?
Mereka (yang disebutkan ini) adalah guru-guruku dan saya (bacakan ini) adalah ucapan mereka sebagaimana yang telah kalian dengar. “Lalu apa dosaku kalau seandainya dia (Luqman) tidak mengenalku”. Tidak penting bagiku apakah dia mengenalku ataukah tidak.

Audio Menit 00-18.42
00:00
00:00


bersambung Insya Allah…

0 komentar:

Posting Komentar